Menjadi narasumber tulisan di PhD mama

Tulisan ini tidak mengangkat topik maupun kejadian baru, dan tidak pula menyampaikan isinya secara lengkap. Tapi lebih sebagai pengingat diri bahwa ada tugas yang selama ini terlupakan, yaitu mengisi konten blog ini. 😀

Beberapa waktu lalu, tepatnya di bulan Desember 2020, saya dihubungi mbak Anfa via email. Beliau memberikan daftar pertanyaan wawancara untuk saya jawab. Beberapa waktu sebelumnya memang saya sempat dikontak untuk dimintai kesediaan menjadi narasumber tulisan di PhD mama, tentu saja tentang pengalaman studi PhD saya. Apa salahnya, pikir saya saat itu. Niat saya sungguh-sungguh bukan untuk pamer atau sombong, tapi ingin berbagai inspirasi (walaupun sedikit), bagi orang-orang lain yang mungkin membutuhkannya. Beberapa kali selama studi PhD, dikontak beberapa orang yang merasa heran, kok saya yang biasa-biasa aja bisa studi lanjut di Inggris. Hehehe. Alih-alih sebel dan merasa diremehkan, saya menjawab keheranan mereka dengan pede, bahwa memang bukan karena saya hebat, melainkan karena kehendak Tuhan dan dukungan berbagai orang penting dalam hidup saya. Semangat ini yang ingin saya bagikan, kepada teman-teman yang sudah saya kenal maupun belum, agar berani mengambil kesempatan untuk studi lanjut.

Cerita selengkapnya berdasarkan hasil wawancara tersebut, disajikan cantik di blog PhD mama.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *