Process Mining

Yup, kali ini saya akan menulis tentang process mining, bidang yang sedang saya tekuni saat ini. Saya tertarik dengan process mining sejak 3 tahun lalu. Latar belakangnya, saya melihat bahwa penelitian-penelitian saya di bidang data mining sudah mulai jenuh, semacam sudah terpola dan mulai sulit menemukan hal baru yang menantang. Selain itu, saya ingin punya penelitian yang nggak jauh-jauh dari data mining tapi juga terkait dengan ilmu Sistem Informasi (SI) yang saya pelajari di S2. Dan saat itu, saya menemukan bahwa process mining adalah jawabannya. 🙂

Saya mulai dengan baca literatur terkait process mining, beli dan baca buku tentang process mining, bergabung dengan forum terkait process mining, lalu mengajukan hibah DIKTI dan mengerjakan penelitian multi tahun tentang process mining. Waktu itu sih belum terlalu banyak referensi tentang process mining, tapi sekarang sudah bisa ditemukan dalam berbagai bentuk: artikel di Wiki, buku (edisi 1 dan 2), papers, tools (ProM, DISCO), website, forum, grup di Mendeley, course di Coursera, bahkan Process Mining Camp.

Process mining adalah sebuah ilmu yang dikembangkan dari data mining (walaupun sang penemu bilang “it is completely different from data mining in general”, menurut saya sih konsepnya sama), sehingga mudah dipelajari jika sudah punya dasar yang kuat di data mining. Yang spesial dari data mining adalah bahwa process mining ini mengolah data dalam bentuk event logs yang merupakan representasi dari proses bisnis. Jadi jika perusahaan atau organisasi sudah punya sistem informasi yang menyimpan logs secara otomatis, menerapkan process mining bakal mudah dilakukan (conceptually yaaa).

Event logs kemudian dipelajari, dimodelkan untuk menemukan ‘process model’ yang sesuai dengan kejadian-kejadian yang terekam dalam event logs. Jadi bisa dibayangkan bahwa jika event logs ini menangkap proses-proses yang riil terjadi di perusahaan sehari-hari, maka model proses yang dihasilkan juga merupakan model proses riil yang diikuti perusahaan. Nah, model proses ini selanjutnya bisa dianalisis untuk berbagai keperluan, mulai dari pengecekan kesesuaiannya dengan prosedur standar perusahaan (SOP/ Standard Operating Procedures), pengecekan kesesuaian implementasi sistem informasi, aktivitas-aktivitas mana dalam proses tersebut yang menyebabkan delay, unit mana di perusahaan yang bekerja dengan baik dan mana yang perlu diperbaiki, dan lain-lain, dan sebagainya.

Sejauh ini, saya dan beberapa rekan lain telah menerapkan process mining di berbagai studi kasus, antara lain: registrasi mahasiswa, blog universitas, intensive English center, dan lain-lain. Menurut saya, process mining merupakan ilmu yang masih akan terus berkembang beberapa tahun mendatang, sehingga layak jadi bidang yang ditekuni. Mengingat pentingnya peran pengelolaan proses dalam setiap perusahaan, peluang untuk menerapkan process mining dalam kasus nyata juga masih terbuka lebar. 🙂

*gambar dari https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSclkeYZ77K-v9paI4R5CUxuZVi3hfwrT7Hpz7ZUUz4eQt7oAiW

 


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *